Langit pagi tak pernah membenci awan mendung yang menutupi pesonanya
Begitupun
Langit malam tak pernah membenci bintang-bintang yang mengalihkan pandangan manusia padanya
Tapi
Aku bukan langit
Aku tidak bisa tidak membenci egomu
Yang menghadang pandanganmu dariku
Kuputuskan untuk berhenti mengagum malam
Dia terlalu kelam untuk sekedar dititipi harapan
Aku berpihak pada pagi
Padanya kubebas menggantung mimpi
Bagaimana dengan senja?
Padanya terkumpul sejuta letih dan dahaga
Saat sang fajar tak lagi berpihak pada pagi
Senjalah yang merangkulnya
Membenamkannya sembari menyambut kelamnya malam
No comments:
Post a Comment