Thursday, April 26, 2018

Bayi Haryati

Cerita ini bermula pada suatu malam yang becek. Malam yang terlampau lama berselimut hujan. Malam yang gemericik. Di mana tak seorangpun rela hengkang dari dalam rumah untuk sekedar memenuhi jadwal ronda. Dan disaat hujan mulai mereda, malam kian berbalut sunyi, dan perlahan desah nyanyian Lingsir Wengi mulai berkumandang ke seluruh penjuru desa. Mengusik kedamaian lewat celah-celah tembok bambu. Memaksa masuk ke gendang-gendang telinga yang tak tersumpal. Seluruh mata terjaga, seluruh jiwa gelisah. Nyanyian itu tak kunjung reda. Semua berharap fajar segera tiba. Agar desahan tersebut secepatnya sirna.
***

Gejala tanggal tua

Tau kah kau kapan kau ada dalam kondisi sehat dan baik?

Monday, April 9, 2018

Rantai Kebiasaan


RANTAI KEBIASAAN YANG TERPUTUS ITU BUKAN RINDU
ITU SEMACAM HAMBATAN UNTUK ADAPTASI HAL BARU
Aku terbiasa dengan kehadirannya. Kabarnya. Pertanyaannya. Perhatiannya. Bahkan hampir setiap waktu liburku 50% kuhabiskan dengannya. Aku menyayanginya, aku terbiasa dengannya. Hingga aku sadar, aku hanya menginginkannya, bukan membutuhkannya.