Tuesday, August 25, 2020

Magic Card

 Kemarin adalah hari bersejarah tahap dua bagi rumahtangga kami karena akhirnya kami mendapatkan buku nikah kami kembali, dengan bonus kartu nikah, karena sebelumnya ditahan pihak KUA.

Kenapa ditahan?

Oke, di sini aku 100% menyalahkan petugas KUA yang mengurusi pemberkasanku karena berkat ketidaktelitiannya kami jadi kekurangan satu berkas super penting dan baru diomongin pas hari akad tiba. Berkas yang hanya diperlukan oleh seorang mempelai wanita yang yatim, dan satu-satunya wali nikahnya ada di pulau seberang, terjebak pandemi. Okelah mungkin aku satu2nya mempelai wanita yang gak grogi sama sekali menjelang akad, karena saat itu kami dirundung emosi gegara kepala KUA yang gamau kasih toleransi atas keteledoran bawahannya, yang bikin kami mau gamau harus mengupayakan berkas itu tapi hanya bisa kami dapatkan dalam bentuk scan karena waliku nan jauh di mata, kena lockdown, gabisa kirim berkasnya apalagi dadakan.

Oke, pindah topik.

Hingga kini masih banyak yg bertanya-tanya, kenapa resepsinya di-cancel?

Jika kami jawab karena pandemi, telinga mereka tidak akan puas karena banyak pasangan yang menunda resepsi dan akan tetap melangsungkannya saat NKRI sudah pulih kembali. Jadilah kujawab, "Dipikir-pikir lagi sih, resepsi nggak penting-penting amat". Iya, untuk apa resepsi kalau lambat laun semua kerabat dan sahabat pada tau kalo kami udah sah? Mau bilang apa mereka saat kami undang nanti? 'Selamat menempuh hidup baru', begitu?


No comments:

Post a Comment