Monday, April 27, 2020

[tahapan]

[satu]
Aku tak tau pasti kapan kali pertama menjumpai sosokmu.
Yang kutau pasti, saat itu, aku memandangimu lekat-lekat.



[dua]
Aku tak tau, benar-benar tak tau, kau ada rasa padaku saat kita di kelas duabelas
Yang aku tau, dan aku ingat, aku merasa senang dan nyaman saat kau mengunjungiku
Tapi saat itu, aku tak melempar pandangan lekat-lekat lagi, padamu

[tiga]
aku sempat mencari-cari sosokmu setelah lulus sekolah
tapi setelah kau muncul sesekali, aku tau kau jadi lebih sibuk
kemudian aku menyerah untuk membuat kita dekat lagi

[empat]
untuk kali pertama setelah bertahun-tahun tak menjumpai sosokmu,
kau muncul di hadapanku,
saat itu, aku sedikit kecewa karena ternyata kita jadi tak seakrab dulu

[lima]
beberapa bulan kemudian, aku kecewa lagi
kau tolak permintaan tolongku saat aku lagi butuh2nya

[enam]
tahun berganti, dan Tuhan mempertemukan kita lagi
agar aku membantumu
membantu menyenangkan hati kakekmu
walau pada akhirnya,
bantuanku sia-sia, tapi pertemuan kita tidak

[tujuh]
aku mulai mencatat tiap-tiap pertemuan kita di buku harian pribadiku.
tiap kali kau datang padaku, aku mencatatnya.
ratusan hari, puluhan halaman, ribuan kata.
kemudian aku berhenti melakukannya saat hubungan kita sudah naik ke jenjang yang berbeda.

[delapan/final]
sampai pada akhirnya, kau jadi imamku.
lelaki paling berharga dalam hidupku.
penyempurna separuh agamaku.
ladang pahalaku.
suamiku.

No comments:

Post a Comment