Monday, March 12, 2018

Mantan

Aku sering bercanda tentang sebutan itu. Dengan para sahabatku, rekan kerjaku, bahkan keluargaku. Saat itu, aku bahkan tak memilikinya. Entahlah. Sepertinya seru saja membahas sosok tercinta yang ditelan kenangan. Aku hanya membayangkan, bagaimana jika akhirnya aku punya mantan? Bertemankah kami? Bermusuhan kah kami? Ataukah kami akan berakhir dengan tidak saling mengenal?

Setelah lama menanti jawaban, akhirnya aku mendapatkan opsi yang ke tiga. Berkesan? Entahlah. Kukira dua insan yang pernah saling membahagiakan tak kan pernah saling meninggalkan. Kukira.
Jujur, aku ingin tertawa. Bukan menertawai opsi ke tiga itu, namun lebih ke keputusannya untuk memilih opsi ke tiga, setelah janjinya untuk 'tidak akan lost contact'.
8 tahun lebih aku mengenalnya, dia bukan tipe orang yang pengingkar janji. Ini pertama kalinya dia ingkar. Dan aku sungguh tertawa karenanya.
Aku pernah berkhayal, kekasih pertamaku harus jadi kekasih terakhirku. Ternyata itu terlalu kekanakan. Bagaimana jika kau diberi hak untuk hidup 100 tahun, tanpa perceraian, dan yang kau nikahi adalah satu-satunya kekasih dalam hidupmu? Bosan? Kurang pengalaman? Mungkin.
Perpisahan itu menyakitkan, sungguh. Tapi saat kau sembuh, perpisahan adalah pengalaman berharga yang bisa kau pelajari sendiri. Aku bahkan bangga dengan pengalaman ini. Bagaimana aku jatuh, sakit, perlahan sembuh, dan akhirnya bangkit.
Aku hanya menangis 30 hari. Menangisi kenangan cintaku yang kurajut selama tujuh seperempat tahun. Kukira aku perlu waktu berbulan-bulan untuk bangkit. Ternyata tidak. Mantanku, tanpa sengaja, membantuku untuk bangkit. Dia hantam jantungku dengan hebatnya. Dia beri aku rasa kecewa dan amarah. Hingga muncul pemikiran, "Jika dia cukup bodoh untuk melepaskanku demi wanita lain, aku harus cukup pintar untuk melupakannya demi jodoh yang lebih soleh!"
Move on memang tak mudah. Dia butuh doa, upaya, dan waktu. Allah punya peran besar dalam hal ini.
Saat kau jatuh cinta, kau akan mencintainya tanpa cela. Kau mungkin akan kesulitan menemukan kekurangannya karena cintamu begitu besar. Tapi saat kau mulai move on, kau akan dengan mudah, perlahan, menemukan kekurangan2nya dan bersyukur telah terlepas darinya.

**Aku menulis ini bukan karena rindu, sungguh.

No comments:

Post a Comment