Thursday, August 29, 2019

Kita

Kita adalah rasa yang tepat, di waktu yang tak salah

Namun kita masih takut untuk saling mengungkap
Apa aku salah?
Apa lagi yang kau tunggu?


Kau selalu datang membawa candu
Dan selalu pergi meninggalkan rindu

Kau tidak pernah memberiku hak untuk marah, cemburu, atau menolak untuk setuju dengan segala tingkah lakumu. Aku tidak sepenuhnya setuju dengan segala ragam caramu. Namun kau pun belum memiliki kewajiban untuk memahami segala resahku. Menyebalkan bukan?

Tidak pernah, atau belum, barangkali. Komitmen yang belum terucap seolah jadi beban berat yang kupikul sendiri dalam sepi. Aku menunggumu, selalu begitu. Entah kau selalu memikirkanku atau tidak. Kupikir, kita adalah rasa yang tepat di waktu yang tak salah. Waktu memang tak pernah salah, mungkin aku yang salah. Harapanku yang begitu besar padamulah yang salah. Kau hanya memberiku pertanda, selalu hanya pertanda. Namun tak pernah berucap. Satu kalimat pun, satu kata pun. Dan bodohnya, aku tetap selalu menunggumu dalam harap.

Heran.

No comments:

Post a Comment