Wednesday, July 31, 2019

Happy July

Barangkali kau takkan tau betapa manisnya mereka hari ini. Tapi jika kau paham betapa rumit dan ribetnya hari-hariku bersama mereka sebelumnya, kau akan paham.
Hari ini, aku tiba di perempatan abadku. Pada tahun2 sebelumnya, my birthday is just like a bad day. Aku tak terlalu suka dengan hari ulang tahunku. Banyak yang gagal kucapai di tiap2 pergantian usiaku. Tapi hari ini, berulang kali aku mengucap syukur pada Tuhan dan semesta.



Para bocah kecilku, kuasuh maupun tidak, dekat maupun jauh, di tahun2 sebelumnya tak pernah ingat hari ulang tahunku. Bukan masalah sih. Aku bisa paham itu. Selama lebih dari tiga tahun aku bersama mereka, pada tingkatan kelas manapun, baru tahun ini mereka ingat. Bahkan mereka yang tak kuasuh sekalipun. Betapa lucunya mereka di pagi hari berbondong-bonding berebut mencium tanganku lalu dengan manisnya mengucapkan selamat ulang tahun. Andai bukan hal tabu, ingin kuciumi pipi mereka satu per satu.

Kemudian, di kelas, saat aku mengajar, beberapa dari siswaku saling bisik mengatur rencana. Aku rasa mereka tak paham cara mengatur volume suara saat berbisik. Bisikannya terdengar olehku. Mereka menyusun rencana kejutan untukku tapi terdengar dengan mudahnya oleh telingaku. haha. Manis sekali. Dengan polosnya satu-dua anak meniup balon sambil mendengarkan ceramah materiku. Satu-dua anak yang lain sibuk mengguntingi kertas beraneka warna sembunyi-sembunyi, tapi tetap tertangkap mataku. Sebelum pergantian jam istirahat, mereka memintaku meninggalkan kelas dengan lembut. Bahkan maulana, si tengil, paling tengil di kelas, bersikap manis hari ini.

Sebelum jam istirahat berakhir, tiga jejakaku memanggilku dari kantor, mengikatkan penutup mata hingga aku tiba di kelas. Dan, sudah bisa ditebak, ada balon2 dan kue tart hahaha. Dua dari kelas, satu dari pribadi. Kue yang paling besar pada akhirnya diberikan ke ruang guru. Manisnya, mereka inisiatif meminjam piring plastik dari ibu kantin sejumlah teman2nya+1 (aku). Kami makan kuenya selepas ishoma, jadi setelah tiup lilin kami pelajaran seperti biasa.

Kupikir piring2 itu hanya mereka kembalikan, ternyata dicuci sekalian. Ga nyangka. Seusia mereka uda punya inisiatif cuci piring, berempat lagi. 2 cowo 2 cewe. Sampe basah semua bajunya uh gemas.

Aku memang belum menikah dan teramat sering bertengkar dengan ponakan2ku. Tapi entah kenapa, aku begitu menyayangi bocah2 tengil itu. Mereka yang kuasuh di kelas, maupun di luar kelas. Betapa menyenangkannya jika orang2 tersayang mengingat hari lahirmu, walau itu bukan hakmu untuk menginginkannya, ataupun kewajiban mereka untuk melakukannya.

Ohya, aku menerima satu kado hari ini. Dari si kembar tiga. Dan yang bikin ketawa ampe pengen nangis, mereka ngado aku buku tulis, pulpen, pensil, dan penghapus, ada i-ring juga sih. Betapa lucunya. Berasa balik ke jaman SD akutu.

Jangan dinilai dari harganya, nilailah dari upayanya untuk membahagiakanmu.


No comments:

Post a Comment